10/28/2007

Dapet Award

Thanks Neng Awardnya...
Meski aku nggak paham asal-usul bisa dapet Award ini gimana, tapi nggak pa-palah...;)

Yang mo Ngasih aku Award lagi, silahkaaaaan. Hehehehe....

10/24/2007

Back to country ;)

Liburan lebaran kemaren biar nggak suntuk en nelangsa lebaran di negeri orang, aku nerima undangan sekaligus ajakan temen serumahku untuk ikutan acara halal bi halal sekaligus ngerayain ultah marhalahnya yang ke dua. Tempat acaranya lumayan jauh. Tanta. Sebuah muhafadzah di Mesir bagian barat. Perjalanan menempuh jarak sekitar 93 km dari Ramsis.

Tepatnya hari senin, 15 Oktober 2007, pukul 14.00 kita berangkat dari sabi' ke Ramsis. Rombongan dari Kairo ada 7 orang. Cowok 3 dan cewek 3, ditambah satu orang Tanta yang kebetulan lagi di Kairo. Ceweknya yang ngikut aku, Nana ma Bebeng. Dari Ramsis kita naik mobil tramko yang langsung jurusan Tanta. Perjalanan yang ditempuh membutuhkan waktu sekitar 1 1/2 sampai 2 jam. Dalam perjalanan, sebagian temen2 ada yang nyempatin istirahat alias tidur siang di mobil. Kalo aku, nggak bisalah tidur di mobil. Apalagi ini perjalanan pertamaku ke Tanta, pasti banyak hal yang menarik di jalan. Dan benar, selama perjalanan setelah melewati jembatan nil, aku ngerasa kayak lagi jalan2 di Indonesia. Samping kanan-kiri berderet sawah2 dan kebun2. Apalagi di daerah dekat2 perkebunan dan persawahan itu, nggak ada imarah berdiri. Jadi kayak indo kan??! Ditambah lagi homesick juga :(,jadi klop dech setting latarnya.

Nyampek Tanta kita turun dari tramko dikawasan ma'radl. Trus nyebrang jalan, naik taksi menuju daerah sinema Gomhoriya. Turun depan sinema, kita masuk gerbang yang ternyata itu adalah rumah temen2 yang ditempatin untuk acara. Bentuk rumahnya unik, dan baru pertama kalinya ini aku ngeliat rumah ala Egypt yang bentuknya kayak gini. Rumahnya luas, bentuk pintunya model2 rumah belanda, tinggi gitu. Sementara kita ditempatin disalah satu kamar dirumah itu. Istirahat bentar dan sholat ashar. Aku ma bebeng yang dari pagi lom makan apa-apa ngerasa kelaperan banget. Akhirnya kita keluar rumah, alesannya pingin tau daerah sekitar situ. Mo ditemenin kita nolak. Nggak jauh-jauh kok, udah laper gini juga :D. Ke baqalah sekitar situ, aku ma bebeng beli camilan mie goreng dan snack plus soft drink.

Abis maghrib acara reuni dimulai bertempat disamping rumah *ala belanda*. Disitu rumahnya agak kecil dengan isi dua kamar. Dan modelnya juga kebanyakan rumah mesir yang lain. Acara diisi dengan sambutan2 seperti biasa, trus ta'aruf bagi yang belum kenal*aku yang kebanyakan ngomong di sesi ini, emang sebagian besar nggak kenal sih*. Abis itu acaranya penandatanganan prasasti memperingati dua tahun keberadaan PGT (Paguyuban Timur) di Egypt. Cuman aku kayaknya yang lom genap dua tahun. Dua tahun kurang 2 hari, coz aku datengnya tanggal 17.

Setelah penandatanganan, acara selanjutnya adalah pemotongan tumpeng trus makan2. Abis makan2, kita jalan bareng2 ke makam Syekh Badawy. Aku kurang tau juga sih profil beliau. Asal ngikut temen2 aja. Di salah satu pojok makam Syek Badawy, aku ngeliat ada sepasang bekas telapak kaki tercetak di atas batu. Kata juru kuncinya sih, itu telapak kaki Nabi Muhammad yang dibawa dari Mekkah. Telapak kaki itu adalah salah satu dari telapak kaki Nabi yang diberikan kepada setiap suku saat perenovasian ka'bah sebelum nabi diangkat menjadi nabi. Itu kata juru kuncinya, kalo kebenarannya gimana aku juga kurang tau.

Pulang dari makam, cewek2 langsung ditempatkan dirumah yang dijadikan tempat acara. Tidak lagi berada dirumah *ala belanda*. Coz,dirumah itu cuma ada dua kamar dan semuanya lengkap plus aman. Sang penghuni rumah untuk sementara ngungsi nggak tau kemana. Pokoknya kita yang kuasai rumah itu untuk satu malam.

Istirahat malam itu lumayan nyenyak. Karna kita ngerasa dirumah sendiri plus kecapean. Setelah sholat subuh, kita ngelanjutin tidur lagi. Baru jam 8 pagi kita siap2 untuk pergi jalan2. Sebagian temen2 cowok dirumah sebelah kayaknya masih tidur.

Pagi itu kita rencananya mo ngunjungin rumah temen2 yg lain. Di daerah deket2 kuliah. Ada beberapa orang cowok yang nemenin kita. Rumah yang pertama kita datengin adalah rumahnya Miskari. Rumahnya gede banget, ada tiga kamar, sholah yg luas, dapur yg lumayan gede juga. Balkon yg panjang. Coba kalo itu ditempatin cewek, kayaknya lebih teratur. Tapi emang daerahnya mungkin ya, debunya ampun dech. Dirumah Miskari kita sarapan, ngobrol2, foto2, chat bentar, trus ngelanjutin perjalanan.

Kali ini tujuan kita adalah rumah adik kelasku alumni Blokagung. Selama ini komunikasi kita cuma lewat chating, aku masih lom tau orangnya yg mana. Adik kelasku jauh juga. Aku tau dia dari neng Nik. Kerumahnya kita cuma ngobrol2 trus numpang sholat. Nggak lupa foto2 lah :D.Hehehehe...

Pulang dari sana,kita mampir jalan2 ke sawah. Liat hasil panen...hehehehe.Enggaklah, cuman pingin jalan2 kesawah aja. Coz, sejak dari kairo kita diiming-iming bisa main kesawah nyari belut. Tapi ternyata sawahnya udah panen, jadi tanahnya nggak ijo-ijo gitu. Tumpukan jerami yang didalemnya ada bawang merahnya. Nggak tau maksudnya apa disimpen disitu. Kita foto2 bentar, trus jalan ke kampus al Azhar cabang Tanta. Tapi kita cuma digerbangnya aja. Trus kita balik ke Gomhoriyah, rencananya kita pulang dari sana. Makan2 dulu, abis sholat isya' kita baru balik ke kairo.

Dari Gomhoriyah kita naik taksi menuju terminal Gomlah, trus naik tramko yang langsung ke Ramsis. Tapi jumlah penumpang ma kendaraannya nggak sebanding. Baru dateng satu tramko, udah langsung penuh. Cikung yang ngikut ke Kairo ngasih komando, kalo ada tramko dateng cepet berebut ikutan naik. Biar dapet tempat. Pas dateng satu tramko, aku dan yang lain langsung berebut naik. Cuman ternyata cuma aku ma bebeng yang berhasil dapet tempat. Akhirnya kita milih turun lagi. Fiiuuuhh....padahal udah penuh perjuangan desek2an tadi :D.

Hampir satu jam kita nunggu, akhirnya ada orang yg nawarin tramko dan tramkonya diparkir diluar. Jadi nggak perlu desek2an kita. Alhamdulilah...kok orang itu cuma nawarin kekita ya??!

Btw...perjalanan balik malam itu diselingi juga dengan beberapa kemacetan. Sampai di Kairo sekitar jam 10 malem lebih. Sampai di blue house sekitar jam 11 malem. Nyampek rumah, bersih2, ganti baju, langsung rehat. Wuuiiihh.....perjalanan yang cukup menyenangkan. Dan nambah sedikit wawasan kita tentang muhafadzah2 yang di Mesir.


PEsTa penyaIR

Puisi Wajib Pesta Penyair, 27 Oktober 2007

Tembok dan Gelombang
Puisi Cak Nun


( 1 )

sekuat - kuat gelombang
harus lebih kuat tembok
karena puncak kekuasaan
adalah ideologi gembok

tembok didirikan sekukuh - kukuhnya
agar gelombang terbentur sia - sia

gelombang direndam
menjadi ombak semilir

gelombang itu alam
tembok itu teknologi
kekuasaan timbul tenggelam
sedang jiwamu abadi

( 2 )

berhentilah memenjaraku
sebab jeruji besi dan sel pengurungku
terletak di dalam dadamu sendiri
tanpa bisa kemanapun kau pindahkan


kalau kau usir
kau pikir kemana aku hendak pergi
sedang lubuk jiwamu itulah alam semestaku
aku berumah di keremangan jiwamu
bilikku tersembunyi di balik kesunyian nuranimu

jadi berhentilah mendirikan tembok - tembok
karena toh aku bukan gumpalan benda yang bisa kau kurung
tak usah pula repot membakar dan memusnahkanku
sebab toh hakekatku memang musnah dan tiada

kau sang aku ini gerak atau semacam gerakan
padahal tak kupunyai apapun yang bisa kugerakkan
dan apabila kau jumpai bayangan gerak
pada yang kau sebut aku
hendaklah jelas bagimu bahwa hanya Tuhan
yang sanggup memantulkan diriNya sendiri

aku membesar - besarkanmu dan kau membesar - besarkanku
kita saling merasa terancam oleh enerji yang mendesak - desak
padahal ia hanyalah air nuranimu sendiri yang menggelombang
dan sebagaimana udara yang berhembus
ia berasal dari ruh uluhiyah kita sendiri

kita saling memandang melalui metoda benda
kita saling bersentuhan lewat tahayul peristiwa - peristiwa
padahal di awal dan akhir nanti akan ternyata
yang kita sangka kita bukanlah kita

engkau bisa menangkap benda
tapi geraknya luput dari kuasamu
engkau bisa menghentikan peristiwa
tetapi arusnya lolos dari cengkeramanmu

engkau bisa membendung air
tapi gelombangnya melompatimu ke masa depan
engkau bisa membuntu udara
tapi tenaganya memergokimu
di tempat yang tak kau duga

jadi sudahlah
untuk apa kau bungkam mulutku
sedangkan yang bersuara adalah mulutku
untuk apa engkau stop langkahku

sedangkan yang berjalan adalah sanubarimu sendiri
sedangkan yang bergema adalah pekikan hatimu sendiri
bergaung melintasi segala angkasa
menembus seluruh langit
mengatasi negara - negara dan propinsi - propinsi
melompati kepulauan, samudera dan benua - benua

maka untuk apa engkau bungkam suaraku
karena toh kesunyian lebih berteriak dibandingkan mulutku
untuk apa kau habiskan tenaga
untuk membangun pagar dan rambu - rambu
sedang setiap menjelang tidur
selalu engkau diseret kembali oleh gelombang itu

EMHA AINUN NADJIB - 1994
DARI KUMPULAN PUISI "DOA MOHON KUTUKAN"

10/18/2007

About My Habits

Tadi malam waktu aku ngisi formulir pelatihan broadcaster, ada beberapa hal yang susah aku tuliskan. Seperti nyebutin motivasi untuk pelatihan apa, trus hoby juga apa. Kalo motivasi aku dikasih sedikit gambaran kenapa aku pingin ngikut pelatihan broadcaster. Trus yang hoby ini aku agak bingung, agak ragu jawabnya. Ama temenku di omelin dikit sih, masak diinterview lamaran kerja jawabnya nggak tegas katanya. Sebenernya nggak cuman waktu ngisi formulir itu aja sih. Beberapa waktu lalu, seniorku yang di Hawaii ngasih aku peer di blog nulis beberapa kebiasaan yang aku lakukan dan sukai. Butuh waktu lama aku nyeleseinnya. Disamping karna masih banyak kesibukan yang lain, aku juga bingung mo nulis kebiasaan dan kesukaanku yang gimana :D. Malah aku diingetin temenku apa aja kesukaan dan kebiasaanku.

Bukan karna apa, aku ngerasa udah banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diriku. Dulu, waktu masih di MMA aku berani bilang hobyku baca, nulis, waktu liburan jalan-jalan, orangnya friendly. Asyiklah pokoknya!!!

Tapi sekarang kayaknya udah banyak yang berubah. Hoby suka baca-baca, sejak aku duduk dikelas akhir MMA, aku hentikan. Coz, kalo aku liat buku selain buku pelajaran, maka otomatis aku bakal nyentuh buku itu ketimbang baca buku pelajaran. Bahayakan?!!Padahal waktu-waktu itu aku harus bener-bener mulai konsent nyiapin ujian akhir. Setelah lulus MMA, aku mulai lagi hoby baca-bacaku. Waktu ngikut bimbingan dan test masuk universitas di Malang, aku sama sekali nggak baca materi yang akan diujikan kecuali waktu bimbingan. Temen-temen pada nyewa komik dan novel-novel ato buku-buku yang lebih seru sih. Ya udah aku ngikut :D.

Trus waktu pilihan ngelanjutin kuliah pindah ke luar negeri, aku harus bener-bener nyiapin semuanya. Hafalan qur'an dan kursus bahasa arab. Otomatis, mau nggak mau aku harus ninggalin hoby baca "apa aja" itu ke arah hoby nyiapin semuanya yang berhubungan dengan kelanjutan studyku.

Sejak konsent nyiapin semuanya untuk kelanjutan studyku itu, aku jadi jarang baca-baca, jarang nulis juga. Hattaa baca cerpen aja males beneran. Kalopun baca, udah nggak bisa baca cepat kayak dulu. Lamaaa banget baru bisa paham dan selesai. Parah!!!

Sampai di Mesir, awalnya aku dipinjemin lap top temen untuk iseng-iseng dengerin musik. Trus aku nyoba-nyoba lagi nulis. Dari situ aku mulai lagi hoby nulisku. Trus dalam jajaran kepengurusan organisasi angkatan, aku masuk ke bagian media. Klop!!Aku bisa sedikit ngembangin ato paling tidak mempertahankan hobyku.

Untuk hoby baca, aku masih belum menemukan "aku yang dulu". Waktu masih duduk dibangku MI, seluruh isi perpustakaan nggak ada yang belum kubaca *Perpustakaannya juga cuma beberapa susun deretan buku*Hehehehehe....

Btw...hoby nulisku lumayan bisa berkembang saat ini. Banyak media yang menjadi tempatku berkreasi. Dulu mungkin tulisanku cuma berbentuk diary kayak diblog ini. Ato sekedar tulisan ilmiyah picisan karya santri yang masih nggak ngerti apa-apa. Analisa sekilas aja. Tapi disini, aku mulai nulis cerpen, berita, puisi sampai makalah-makalah ilmiyah yang dipresentasikan dalam sebuah diskusi.

Hhhmmm...tinggal ngembaliin baca-bacanya neh. Moga aja bisa segera kembali seperti dulu.

10/13/2007

Detik-detik terakhir Ramadhan 1428 H

Ramadlan yang kujalani di tahun ketiga ini terasa begitu cepat berlalu. Serasa tak ada pengalaman berarti yang dapat memberikan "pencerahan" untuk langkahku ke depan. Serasa hampir putus asa, karna keyakinan akan datangnya rahmat dari sang Maha segala dimaha serasa kian menipis. Namun direlung hati terdalam, aku yakin rahmat Mu melimpah ya Rabb...
Pada malam ramadlan ke-27, malam yang diyakini sebagai malam diturunkannya al Qur'an. Sebagai mu'jizat yang tiada banding, yang telah di wahyukan kepada nabi akhiruzzaman.

Pada malam ke-27 Ramadlan, sebagian rekan2 masisir menyempatkan untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid 'Amr bin 'Ash. Masjid tertua di daerah Masr al Qodimah. Tidak hanya masisir, penduduk asli Mesir juga banyak berdatangan dari segala penjuru untuk turut melaksanakan sholat tarawih. Maka tak heran, para jama'ah yang ingin mendapatkan tempat sholat di dalam masjid atau di emperan yang mendekati pintu masjid harus datang pada waktu dhuhur. Dengan tak lupa membawa bekal untuk berbuka puasa.
Sebenarnya jika kita tidak membawa bekal untuk berbukapun, kita masih bisa tetap berbuka puasa. Karna disekitar kawasan masjid tersebut banyak yang membagikan makanan secara cuma-cuma. Mulai dari kurma, buah2an, air putih, bahkan terkadang para jama'ah Mesir tersebut sengaja membawa bekal banyak untuk dimakan bersama dengan para jama'ah yg lain.

Ramadlan tahun ini adalah yang kali keduanya aku mengikuti sholat tarawih di Masjid yang penuh sejarah ini. Yang pertama adalah saat aku masih baru setengah bulan menginjakkan kaki di bumi kinanah. Saat itu aku masih belum bisa mengingat dan memperhatikan secara seksama keadaan sekeliling. Pengalaman pertama yang melekat di memoryku hingga saat ini adalah ; bahwa aku melaksanakan sholat tarawih dijalan dengan beralaskan jaket yang kukenakan. Karna memang saat itu aku dan kawan2 berangkat setelah buka puasa.
Kenangan yang lain adalah pelaksanaan sholat tarawih yang lamanya pembacaan doa qunut yang di imami oleh Syekh Jibril sampai satu jam diiringi dengan gemuruh tangisan para jama'ah. Bener2 mengharukan...!!!

Nah...saat pulangnya juga gitu, aku ma temenku nggak tau arah pulangnya kemana. Ngikut arus manusia yang segitu banyaknya, bener2 bikin pusing. Tapi nggak selang lama, kita akhirnya ketemu dengan senior cowok. Ternyata kita salah ambil arah yang berlawanan dari tempat senior itu nunggu :D.

Kalo tentang sejarah masjid 'Amr bin 'Ash sendiri, aku juga kurang begitu tahu secara detail. Yang aku tahu; Masjid 'Amr bin 'Ash adalah masjid yang didirikan oleh panglima perang Islam 'Amr bin 'Ash saat menaklukkan kota Mesir. Yang pada zaman dulu masih bernama kota Fusthat. Bentuk masjidnya seperti benteng dengan satu menara disamping kanan pintu masuk. Ada juga yang mengatakan bahwa masjid yang didirikan pertama kali di Mesir adalah masjid Azhar yang dibangun pada masa Bani Fathimiyyah. Masjid inilah yang menjadi cikal bakal munculnya Universitas Al Azhar yang cukup terkenal di dunia. Pernyataan ini juga tidak salah, karena pada zaman dulu kota Fusthat dan Mesir masih belum bersatu. Dan hingga saat ini, masih ada juga yang menyebut bahwa kawasan masjid 'Amr bin 'Ash adalah kawasan Masr Qodimah.

Saat masuk di tempat sholat untuk sayyidat, aku ma bebeng berusaha nyari tempat agak ke depan. Namun melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk menyibak jama'ah yang terlihat begitu berdesakan, akhirnya aku dan bebeng harus puas dengan tempat di luar emperan masjid. Alhamdulilah...asal tidak dijalan :).

Setelah meletakkan tas dan bawaan menu berbuka, sambil menunggu maghrib kita meneruskan tadarus qur'an.Tidak berapa lama adzan maghrib berkumandang. Sebagai ta'jil kita sudah nyiapin satu kotak susu juhaynah mix dengan rasa sesuai selera masing2.

Usai ta'jil, ternyata sholat jama'ah maghrib langsung dilaksanakan. Pada moment ini, aku jadi ingat sebuah ayat yang menjelaskan tentang dianjurkannya melapangkan tempat ketika kita berada dalam sebuah majlis. Sebanyak apapun orangnya, insyaallah Allah akan melapangkan tempat tersebut. Hingga tempat yang secara kasat mata terlihat sempit, ternyata bisa menampung jama'ah yang nampak berdesakan. KeagunganMu ya Rabb...

Setelah jama'ah Maghrib, seluruh jama'ah mulai membuka bekal berbuka masing2. Termasuk aku dan bebeng. Menu kita sederhana, karna memang terlalu ribet kalo bawa macem2. Nasi putih dibungkus dengan kertas voil, ayam goreng ples sambel. Ada juga telor dadar, tapi sengaja kami sisakan untuk menu sahur nanti. Karna rencananya, kita ingin melaksanakan i'tikaf di masjid Azhar. Sama2 masjid yang penuh sejarah.

Selang beberapa lama setelah selesai berbuka dan ngobrol2 dikit dengan beberapa jama'ah (orang mesir) disamping kiri dan kanan, adzan isya' terdengar dikumandangkan.
Setelah melaksanakan sholat isya', kemudian sholat sunnah qabliyah kita duduk santai sambil menunggu sholat tarawih dimulai. Setelah sang imam Syekh Jibril datang, pelaksanaan sholat tarawih dimulai. Sholat tarawih dilaksanakan delapan raka'at, dengan tiap kali dua salaman diselingi dengan khutbah.

Bahkan dalam salah satu khotbahnya, sang khatib menyebut-nyebut negara Indonesia. Aku yang nggak begitu faham apa yang disampaikan oleh sang khatib cuma bisa tersenyum saat beberapa mata jama'ah dikanan kiri melihat kita sambil tersenyum. Ntar ah...aku tanyain kakak apa maksudnya :D.

Masuk ke pelaksanaan sholat witir dan pembacaan qunut, rasanya kita harus bener2 bisa khusyu' dan nyiapin tenaga lebih. Karna seperti biasanya, pembacaan doa qunut membutuhkan waktu minimal satu jam. Dan benar! Tepat satu jam pembacaan doa qunut selesai. Saat doa qunut dibacakan, para jama'ah termasuk kita begitu terhanyut dengan doa yang dibacakan oleh sang imam.

Seperti suara gerombolan lebah terdengar mendengung di seluruh penjuru masjid. Suara tangisan tertahan saat sang imam mengingatkan kita akan adanya pertanggung jawaban dari segala perbuatan yang kita buat. Mengingatkan kita betapa kita tak pernah menyadari akan nikmat Allah yang tak terhingga. Allah maha tahu atas segala apa yang kita lakukan. Tak ada yang menjadi rahasia dihadapan-Nya.

Tak terkecuali aku dan bebeng. Benar2 terhanyut dalam doa yang terlantunkan. Qta benar2 ditegur tepat disasaran. Lalu yang kita harapkan adalah "Semoga Allah slalu dan slalu menyinari hati kita dengan hidayah-Nya".

Selesai taraweh, aku ma bebeng nyari kakak ditempat kita semula berpisah. Tapi ternyata kakak udah nunggu didepan masjid, ditempat jama'ah laki-laki. Qta istirahat disitu, berfoto, sambil ngabisin camilan dan ngobrol2 tentang apa2 yang kita saksikan waktu pelaksanaan sholat tadi. Dan dengan gaya2 kakak yang lucu, sedikit ngilangin capek yang qta rasa ;).
Belum ilang capek yang kita rasakan, ternyata kita harus ninggalin tempat karna petugas mo bersiin tempatnya. Kakak ngajak kita nyari manisan kuskusy. Tapi sayang, aku ma bebeng kurang begitu suka ma kuskusy, manis banget seh!!*namanya juga manisan*.

Manisan ga abis, kita nerusin perjalanan. Rencananya qta mo i'tikaf di masjid Azhar. Tapi bukanya baru nanti jam setnegah satu malem. Sedang sat itu masih jam sebelas kurang. Akhirnya, waktu yang ada kita manfaatin untuk ngabadikan moment. Seperti biasa...*b'gaya* Hehehe...

Sekalian juga pengen tau lokasi sekitar masjid. Coz, keluar dari mahattah kereta metro anfaq Mar Geurgeus *klo ga salah tulisannya neh*, aku langsung ngeliat bangunan kuno yang ternyata adalah bangunan gereja kristen koptik. Kemudian disampingnya ada bangunan entah setengah jadi ato emang reruntuhan, yang aku juga nggak tau itu bangunan apa. Dan dibalik gerbang ada gedung museum koptik (Mathaf Qibtiyah).

Pulang dari 'Amr bin 'Ash, qta ngelanjutin perjalanan ke masjid Al Azhar. Melalui perjalanan yang penuh perjuangan *hallah*, akhirnya qta sampai di masjid azhar sekitar jam dua dini hari. Ambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud berjama'ah sampai jam tiga.
Istirahat setengah jam, jam setengah empat qta sahur bareng dihalaman masjid. Masuk waktu sholat subuh, qta berjama'ah. Selesai berjama'ah, sesaat aku mengistirahatkan badan ma bebeng sambil nunggu jam enam pagi. Coz, bis baru ada pada jam segitu.

Setengah delapan pagi aku baru sampai lagi di hay sabi'. Blue House tercinta. Bersih2 badan, trus istirahat. Hhhmmm,,,perjalanan malam yang penuh dengan nafas religi. Semoga malam itu bukan awal sekaligus akhir dari seluruh totalitas ibadahku padaMu ya Rabb...tapi jadikan malam itu sebagai awal sebuah jalan untuk dapat menyerahkan diriku sepenuhnya, penghambaanku kepada sang maha dimaha.

Ied Mubarak 1428 H

Taqabbalallahu minna wa minkum
Taqabbal yaa kariim
Minal 'aidzin wal faizin
Kullu 'am wa antum thoyyibin
Mohon maaf lahir bathin ya...
Buat :
=> Temen2 blogger tercinta dan tersayang
=> Temen2 serumah (nana, bebeng, oo' en mbem)
=> Temen2 yg kenal ma aku :D
=> Temen2 seperjuangan di organisasi atopun temen2 nongkrong
=> Temen2 semuanyaaaaaaa yang nggak bisa disebutin satu persatu disini
Semoga bulan ramadlan yang telah terlewat memberikan makna yang berarti pada hidup kita kedepan. Semoga amal ibadah kita selama ramadlan diterima oleh Allah, dan semoga seluruh dosa terampuni. Hingga kita benar-benar menjadi fitri dihari yang fitri ini.

10/10/2007

PEsTa penyaIR

Sajak Ramadlan

Aku Ringkih

Tertatih
Menggapai Mu
Terrengkuh dalam kasih Mu
Betapa ringkih langkahku

Kucoba terus melangkah
Meski tertatih
Menggapai Mu
Terrengkuh dalam kasih Mu

Kuharapkan ada seberkas sinar yang kemudian hadir
Membayangi langkah
Menyinarkan asa untuk dapat meraih Mu
Menarikku dalam firdaus mu

Aku tahu sinar Mu begitu terang
Tapi mengapa tak mampu ke menatapnya ?!
Mataku malah terpejam
Seakan buta
gelap

O sang Maha pemilik selaksa kasih
Jangan biarkan kasihnya menghilangkan sejuta kasih Mu
O sang Maha pemilik cahaya cinta
Jangan biarkan secuil cahaya cintanya menjauhkanku dari terangnya cahaya cinta Mu

Aku hanya mampu bersimpuh
Haturkan doa
Menyadari betapa ringkihnya aku

Sabi' 7 Okt '07

Aku dan Ramadlan
Ramadlan Mu hadir
Menawarkan setumpuk ampunan
segudang keberkahan
Saat beberapa hari terlewat
Ah...masih luas waktu terbentang didepan
Ramadlan Mu masih panjang
Aku yakin ampunan dan keberkahan itu tak akan pernah habis Kau suguhkan
Semua berlalu
Tanpa ada setitikpun saat yang terindah bagiku
Ramadlan Mu sesaat lagi pergi
Membawa semua hariku yang tak berarti
Setumpuk ampunan
Segudang keberkahan
Yang tak pernah aku nikmati
Dan aku disini hanya mampu gigit jari
Menyesali
Melihat Ramadlan Mu pergi
Sabi' 7 Okt '07

PEsTa penyaIR


Puisi Sutardji Calzoum Bachri

Idul Fitri


Lihat

Pedang taubat ini menebas-nebas hati

dari masa lampau yang lalai dan sia-sia

Telah kulaksanakan puasa Ramadhanku,

telah kutegakkan shalat malam,

telah kuuntai wirid tiap malam dan siang,

telah kuhamparkan sajadahku,

yang tak hanya nuju Ka’bah,

tapi ikhlas mencapai hati dan darah.

Dan di malam Qadar aku pun menunggu

Namun tak bersua Jibril atau malaikat lainnya


Maka aku girang-girangkan hatiku

Aku bilang:

Tardji, rindu yang kau wudhukan setiap malam

Belumlah cukup untuk menggerakkan Dia datang

Namun si bandel Tardji ini sekali merindu

Takkan pernah melupa

Takkan kulupa janjiNya

Bagi yang merindu insya-Allah kan ada mustajab cinta


Maka walau tak jumpa dengannya

shalat dan zikir yang telah membasuh jiwaku ini

Semakin mendekatkan aku pada-Nya

Dan semakin dekat

Semakin terasa kesia-siaan pada usia lama yang lalai berlupa


O lihat Tuhan, kini si bekas pemabuk ini

ngebut

di jalan lurus

Jangan Kau depakkan lagi aku ke trotoar

tempat usia lalaiku menenggak arak di warung dunia

Kini biarkan aku menenggak arak cahaya-Mu

di ujung sisa usia


O usia lalai yang berkepanjangan

yang menyebabkan aku kini ngebut di jalan lurus

Tuhan jangan Kau depakkan lagi aku di trotoar

tempat dulu aku menenggak arak di warung dunia


Maka pagi ini

Kukenakan zirah la ilaha illallah,

aku pakai sepatu sirathal mustaqim,

akupun lurus menuju lapangan tempat shalat Ied,

Aku bawa masjid dalam diriku

Kuhamparkan di lapangan

Kutegakkan shalat

dan kurayakan kelahiran kembali

di sana.


1987

10/04/2007

Puisi yg di De Te Ka

Elegi wanita pagi


Titikkan sedikit saja air kebencianmu pada pohon-pohon pantai

Nantikan pantai basah menggenangi hati dan pikiranmu yg mengeras disarati kemarahan

Aku cukup lama mendengar keluh kesahmu

Ketika pungguk melakukan siang

Lantaran bulan sudah jauh tenggelam

Bukan karena harapan menipis dikerat hari-hari yg tidak menentu

Oh wanitaku

Besok ternyata adalah kegelisahan

Yang tersimpan dalam lubuk wanita selama berabad-abad

Kau menjadi ibu menjadi bapakmu sendiri

Dan sudahi

sudahi

sudah

Hari-hari petualangan busukmu itu

Maka berjanjilah

berjanjilah

hai wanita berjanjilah

Bukan pada dirimu sendiri

Apalagi pada mereka yang ada

Sebab kini kau berani menyaksikan matahari tanpa merasa malu

Hari kering

tapi hujan hatimu

Membuat lubuk hati kesadaran dosa

Aku tergelincir di aspal kasar

Malam dan kenanganmu menipis

Gerimis mengkilatkan bayangan

bayangan siapa lagi

Cuma kamu

Yang tersipu

Biarpun kau biarkan malam bicara

Pagi tetap saja tak menjawab

Biar kau biarkan luka jadi sempurna

Anak-anakmu memalingkan muka

De Te Ka

KEREN. Itulah komentar yg sering meluncur dari bibirku dalam setiap adegan film ini. Gimana nggak keren, aktor dan aktrisnya orang2 keren. Andi Malarangeng juga ngikut padahal dia bukan aktor film. Band2nya juga keren. Dialog "nggombal"nya Bram buat Raya juga keren. Hehehe...Dua orang aktor yang jadi lawan main Dian Sastro juga aktor2 yang kebetulan aku ngefans banget. Tora Sudiro dan Fauzi Baadilla.

Dari alur ceritanya, aku bisa nangkep kalo ide cerita itu diambil dari kisah nyata.Kisah Jendra adalah kisah duplikatnya Tommy Suharto. Kisah kasus perkosaannya juga gitu.

Sebenernya udah lama banget aku tau film ini. Dengernya udah lama. Pernah nonton tapi cuman satu episode. Coz, saat itu lagi nonton dirumah temen jadi nggak bisa lama2. Mo ngopi nggak sempet2. Akhirnya baru kemaren kesampean nonton sampek episode 14. Kata temen2 sih udah lebih dari 14 episodenya.

Abis nonton film ini, aku jadi inget masa laluku. Dulu, waktu aku masih dipesantren. Masih SMA. Aku pingin banget bisa jadi wartawan. Setiap kegiatan diklat Jurnalistik aku slalu ikut. Selalu bisa jadi peserta terbaik. Setiap kali bapak berkesempatan sambang aku ke pondok, slalu aku sodori piagam2 hasil ikutan diklat jurnalistik.

Tanggung jawab yang aku emban disetiap jabatanku slalu nggak lepas dari dunia tulis menulis dan jurnalism. Kepanitianpun juga gitu. Kecuali HUMAPON kayaknya.

Kalo liburan, kota yang selalu menjadi tujuanku pertama adalah Jogja. Karena disanalah aku bisa ketemu dengan senior2 yang ngenalin aku ke dunia jurnalistik. Mbak Ninik yang sekarang di Hawaii, Mbak Yunest yang taun depan mo ngelanjutin study ke Aussie, Mbak Tutik yang sekarang ngabdi di Kajen, Kak Ismahfudi masterku dari awal dibidang ini yang aku nggak pernah denger kabarnya dari dia langsung. Kemaren tiba2 masuk ke SB blogku. Histeria banget aku liatnya. Aku denger kabar Kak Isma cuman lewat Mbak Ninik. Udah berapa taun aku nggak komunikasi ma dia. Denger2 udah punya putri kecil malah.

Kupikir, disini aku nggak bakal bisa nerusin hobyku ini. Meskipun nggak bisa mendalami, paling tidak aku bisa mempertahankan. Soalnya kalo nggak dibiasain nulis lagi, takut ilang ntar. Tapi alhamdulilah, sejak aku baru disini hampir semua organisasi yang aku ikuti nempatin aku diposisi yang bergelut dengan kepenulisan. Jadinya bisa aku manfaatin banget.
Btw...abis nonton DTK aku jadi semangat ngikut rapat redaksi di Suara PPMI ;)

Mudik....mudik :((

Nggak terasa lebaran kurang seminggu. Ramadlan udah hampir berakhir. Ngapain aja ya selama ramadlan ?? Ya Robb...betapa hamba tak mampu untuk mensyukuri ramadlanMu. Bulan penuh maghfirahMu. Sampaikan lah hamba pada ramadlanMu yg akan datang Ya Rabb. Amin.

Hari-hari gini, biasanya aku mudik liburan lebaran. Mudik dari pesantren ke rumah. Kemaren waktu aku telphon rumah sih, kata Ibu tanggal 4 ini adek2 pulang. Kalo si bungsu sih, udah dari ramadlan pertama dirumah. Pesantren dia libur kalo ramadlan, sampek lebaran 10 hari. Tapi sekolah tetep masuk. Jadinya dia antar jemput ke sekolah selama bulan ramadlan ini.

"Bu, napa nggak dipondok aja, kan bisa tetep ikutan ngaji. Ngafalin qur'an dikit2", aku nyoba ngasih usulan gitu ma Ibu. Kata Ibu, sebenernya dia udah mau tetep di pondok selama bulan ramadlan sampai liburan sekolah. Udah di anterin balik ke pondoknya malah. Tapi bertahan cuman sehari, dia tiba2 nongol lagi dirumah pulang sekolah.

"Dipondok nggak ada temennya, wahyu hampir terlambat sekolah gara2 nggak ada yg bangunin", lapornya. Ya udah dek...nggak pa-pa dirumah aja. Tapi sayang, pas aku telphon dia lagi jalan2 pagi. Jadinya nggak sempet ngobrol.

Iza, satu2nya adek cewekku yang masih nyantri di Jombang kata Ibu tanggal 30 udah liburan. Cuman dia nungguin masnya. Masnya kan nyantri di Malang, baru pulang tanggal 4nya, dia ke Jombang dulu jemput adeknya trus bareng pulang ke Banyuwangi. Adi ma Iza pake motor pulang ke Banyuwangi. Aku nggak tau juga alasan Bapak Ibu ngizinin Adi bawa motor ke Malang.

Banyak hal yang aku obrolin ma Ibu waktu telphon kemaren. Tumben2an ada waktu luang, telphonnya gratis lagi :D. Ngobrol ma Bapak cuman bentar, soalnya Bapak lagi sibuk nyari barang mo dikirim. Ngobrol bentar Bapak cuman bilang mo ngirim degan ke Jombang. Spontan aku teriak minta dikirimin degan juga :D. Bapak cuman diem tertegun. Ya iyalah...tiba2 teriak cuman minta dikirimin degan. Kurang kerjaan banget kan??!!. Mo dikirim lewat apa??Lagian emang iya aku kangen banget ma es degan. Hiks :((

Kok jadi ngobrolin telphon yah!!Padahal dari judul aku pingin cerita *biasanya* aku liburan ramadlan sampek lebaran dirumah gimana. Okelah...aku mo cerita sekarang ;)
Kalo waktu buka biasa aja sih, tapi emang moment2 kayak gitu adalah satu2nya moment aku bisa makan bareng seluruh anggota keluarga. Biasanyakan kita dipesantren semua. Kalo liburan selain ramadlan, seringnya Adi nggak sama liburannya. Kadang juga kalo liburan selain ramadlan aku nggak pulang, cuman Iza yg pulang.

Kalo pas saur nih yg seru. Nggak seru dink, kasian ma ibu. Kamarku ama Iza kan diatas, lantai dua. Trus Adi dikamar bawah, bapak dikamar bawah tapi yg belakang, belakangnya dapur. Bangunin anggota keluarga ini yg sering jadi keluh kesah ibu kalo pagi. Gimana nggak ngeluh, bangunin beluruh penghuni rumah yg berada dikamar masing2, jarak kamarnya yg lumayan make tenaga ekstra naik turun, iya kalo sekali dibangunin bisa, nah yg bikin sebel ada juga yg susah banget bangunnya. Jadi nggak cukup sekali datengin kamar.

"Besok tiap kamar dipasang alarm yah!Biar nggak capek Ibu naik turun", gitu komentar ibu tiap pagi. Cuman komentar aja sih, toh besok2nya tetep aja gitu :D. Ibu...kesabaranmu dan kasih sayangmu tiada tara. Miss you.

Abis saur sambil nunggu waktu subuh kita nyantai2, sholat subuh biasanya kalo bapak nggak ada jadwal jadi imam dimasjid kita jama'ah di musholla kecil dirumah. Abis sholat subuh Ibu ma Iza biasanya langsung *delosor*, aku ma bapak nungguin adi muraja'ah qur'annya, abis itu kita sharing tentang berbagai hal. Problem pesantren, temen2, kabar keluarga ato sekedar ngobrolin keinginan2 kita ke bapak. Jadi moment ngajuin proposal gitu :D. Kalo nggak kelamaan ngobrolnya en nggak ngantuk, kita jalan2 pagi. Ato sekedar main bulu tangkis didepan rumah.

Lebaran H-1, kita biasanya bersih2 rumah bareng2. Seingatku, Ibu nggak pernah sibuk bikin kue lebaran. Kalo ngak beli yg udah siap saji, ya minta tolong orang bikinin kue. Dalam hal ini emang bapak yg nyuruh ibu. Ibu nggak boleh capek kalo cuman nyiapin kue lebaran. Mending beli aja yg udah jadi. Coz, kalo ibu kecapean, urusannya bisa ke dokter. Daripada ibu ujung2nya kedokter kan mendingan ngirit tenaga.

Pas lebaran, seluruh keluarga melaksanakan sholat ied dirumah emak dan nanang (mbah kakung). Disana kan ada musholla yg memang dipake sholat ied berjama'ah oleh penduduk sekitar sana. Jaraknya nggak sampek 2kiloan lah. rumahkukan yg paling jauh dari rumah induk dibandingin rumah bu dhe-bu dhe ku semua. Kalo kita bisa berangkat lebih awal. Aku, bapak dan ibu lebih suka jalan kaki sambil nyamperin rumah bu dhe2 ku. Bareng ma sepupu2ku juga. Jadinya rame keluarga Bani Ilyas jalan bareng.

Abis sholat ied, kita ngelayanin tamu2 yang dateng sekalian ngeladenin jama'ah yg sholat ied disana. Ke makam nanang, dan taun ini ditambah makam emak disampingnya.
Pulangnya aku, ibu ma bapak jalan2 kerumah2 tetangga disekitar rumah emak. Lingkungan sana adalah kehidupan masa kecilku. Selsai disekitar rumah emak. Kita pulang. Nyampek rumah giliran kerumah2 tetangga disekitar rumah. Dan aku yang masih belum begitu hafal nama2 tetangga, ngikut aja. Kalo nggak ngikut bapak ibu, aku nggak bakal juga keliling kayak gini. Malu, nggak hafal nama orang2nya.

Akukan pindah ke lingkungan situ seminggu sebelum aku masuk pesantren saat lulus MI dulu. Jadi belum sempet adaptasi, udah keluar daerah. Liburan juga nggak pernah keluar rumah. Jadinya nggak begitu hafal ma nama tetangga. Payah ya!!!. Gimana mo dakwah kalo kayak gini!! Apalagi sekarang udah aku tinggal berataun-taun. Beberapa orang udah nggak bisa ketemu lagi. Digantiin dengan orang2 baru. Yang lama aja nggak kenal apalagi yg baru....
Btw,,, lebaran ini adalah lebaran ketiga aku di negeri orang. Moga aja lebaran taun depan aku bisa kumpul bareng keluarga.