10/13/2007

Detik-detik terakhir Ramadhan 1428 H

Ramadlan yang kujalani di tahun ketiga ini terasa begitu cepat berlalu. Serasa tak ada pengalaman berarti yang dapat memberikan "pencerahan" untuk langkahku ke depan. Serasa hampir putus asa, karna keyakinan akan datangnya rahmat dari sang Maha segala dimaha serasa kian menipis. Namun direlung hati terdalam, aku yakin rahmat Mu melimpah ya Rabb...
Pada malam ramadlan ke-27, malam yang diyakini sebagai malam diturunkannya al Qur'an. Sebagai mu'jizat yang tiada banding, yang telah di wahyukan kepada nabi akhiruzzaman.

Pada malam ke-27 Ramadlan, sebagian rekan2 masisir menyempatkan untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid 'Amr bin 'Ash. Masjid tertua di daerah Masr al Qodimah. Tidak hanya masisir, penduduk asli Mesir juga banyak berdatangan dari segala penjuru untuk turut melaksanakan sholat tarawih. Maka tak heran, para jama'ah yang ingin mendapatkan tempat sholat di dalam masjid atau di emperan yang mendekati pintu masjid harus datang pada waktu dhuhur. Dengan tak lupa membawa bekal untuk berbuka puasa.
Sebenarnya jika kita tidak membawa bekal untuk berbukapun, kita masih bisa tetap berbuka puasa. Karna disekitar kawasan masjid tersebut banyak yang membagikan makanan secara cuma-cuma. Mulai dari kurma, buah2an, air putih, bahkan terkadang para jama'ah Mesir tersebut sengaja membawa bekal banyak untuk dimakan bersama dengan para jama'ah yg lain.

Ramadlan tahun ini adalah yang kali keduanya aku mengikuti sholat tarawih di Masjid yang penuh sejarah ini. Yang pertama adalah saat aku masih baru setengah bulan menginjakkan kaki di bumi kinanah. Saat itu aku masih belum bisa mengingat dan memperhatikan secara seksama keadaan sekeliling. Pengalaman pertama yang melekat di memoryku hingga saat ini adalah ; bahwa aku melaksanakan sholat tarawih dijalan dengan beralaskan jaket yang kukenakan. Karna memang saat itu aku dan kawan2 berangkat setelah buka puasa.
Kenangan yang lain adalah pelaksanaan sholat tarawih yang lamanya pembacaan doa qunut yang di imami oleh Syekh Jibril sampai satu jam diiringi dengan gemuruh tangisan para jama'ah. Bener2 mengharukan...!!!

Nah...saat pulangnya juga gitu, aku ma temenku nggak tau arah pulangnya kemana. Ngikut arus manusia yang segitu banyaknya, bener2 bikin pusing. Tapi nggak selang lama, kita akhirnya ketemu dengan senior cowok. Ternyata kita salah ambil arah yang berlawanan dari tempat senior itu nunggu :D.

Kalo tentang sejarah masjid 'Amr bin 'Ash sendiri, aku juga kurang begitu tahu secara detail. Yang aku tahu; Masjid 'Amr bin 'Ash adalah masjid yang didirikan oleh panglima perang Islam 'Amr bin 'Ash saat menaklukkan kota Mesir. Yang pada zaman dulu masih bernama kota Fusthat. Bentuk masjidnya seperti benteng dengan satu menara disamping kanan pintu masuk. Ada juga yang mengatakan bahwa masjid yang didirikan pertama kali di Mesir adalah masjid Azhar yang dibangun pada masa Bani Fathimiyyah. Masjid inilah yang menjadi cikal bakal munculnya Universitas Al Azhar yang cukup terkenal di dunia. Pernyataan ini juga tidak salah, karena pada zaman dulu kota Fusthat dan Mesir masih belum bersatu. Dan hingga saat ini, masih ada juga yang menyebut bahwa kawasan masjid 'Amr bin 'Ash adalah kawasan Masr Qodimah.

Saat masuk di tempat sholat untuk sayyidat, aku ma bebeng berusaha nyari tempat agak ke depan. Namun melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk menyibak jama'ah yang terlihat begitu berdesakan, akhirnya aku dan bebeng harus puas dengan tempat di luar emperan masjid. Alhamdulilah...asal tidak dijalan :).

Setelah meletakkan tas dan bawaan menu berbuka, sambil menunggu maghrib kita meneruskan tadarus qur'an.Tidak berapa lama adzan maghrib berkumandang. Sebagai ta'jil kita sudah nyiapin satu kotak susu juhaynah mix dengan rasa sesuai selera masing2.

Usai ta'jil, ternyata sholat jama'ah maghrib langsung dilaksanakan. Pada moment ini, aku jadi ingat sebuah ayat yang menjelaskan tentang dianjurkannya melapangkan tempat ketika kita berada dalam sebuah majlis. Sebanyak apapun orangnya, insyaallah Allah akan melapangkan tempat tersebut. Hingga tempat yang secara kasat mata terlihat sempit, ternyata bisa menampung jama'ah yang nampak berdesakan. KeagunganMu ya Rabb...

Setelah jama'ah Maghrib, seluruh jama'ah mulai membuka bekal berbuka masing2. Termasuk aku dan bebeng. Menu kita sederhana, karna memang terlalu ribet kalo bawa macem2. Nasi putih dibungkus dengan kertas voil, ayam goreng ples sambel. Ada juga telor dadar, tapi sengaja kami sisakan untuk menu sahur nanti. Karna rencananya, kita ingin melaksanakan i'tikaf di masjid Azhar. Sama2 masjid yang penuh sejarah.

Selang beberapa lama setelah selesai berbuka dan ngobrol2 dikit dengan beberapa jama'ah (orang mesir) disamping kiri dan kanan, adzan isya' terdengar dikumandangkan.
Setelah melaksanakan sholat isya', kemudian sholat sunnah qabliyah kita duduk santai sambil menunggu sholat tarawih dimulai. Setelah sang imam Syekh Jibril datang, pelaksanaan sholat tarawih dimulai. Sholat tarawih dilaksanakan delapan raka'at, dengan tiap kali dua salaman diselingi dengan khutbah.

Bahkan dalam salah satu khotbahnya, sang khatib menyebut-nyebut negara Indonesia. Aku yang nggak begitu faham apa yang disampaikan oleh sang khatib cuma bisa tersenyum saat beberapa mata jama'ah dikanan kiri melihat kita sambil tersenyum. Ntar ah...aku tanyain kakak apa maksudnya :D.

Masuk ke pelaksanaan sholat witir dan pembacaan qunut, rasanya kita harus bener2 bisa khusyu' dan nyiapin tenaga lebih. Karna seperti biasanya, pembacaan doa qunut membutuhkan waktu minimal satu jam. Dan benar! Tepat satu jam pembacaan doa qunut selesai. Saat doa qunut dibacakan, para jama'ah termasuk kita begitu terhanyut dengan doa yang dibacakan oleh sang imam.

Seperti suara gerombolan lebah terdengar mendengung di seluruh penjuru masjid. Suara tangisan tertahan saat sang imam mengingatkan kita akan adanya pertanggung jawaban dari segala perbuatan yang kita buat. Mengingatkan kita betapa kita tak pernah menyadari akan nikmat Allah yang tak terhingga. Allah maha tahu atas segala apa yang kita lakukan. Tak ada yang menjadi rahasia dihadapan-Nya.

Tak terkecuali aku dan bebeng. Benar2 terhanyut dalam doa yang terlantunkan. Qta benar2 ditegur tepat disasaran. Lalu yang kita harapkan adalah "Semoga Allah slalu dan slalu menyinari hati kita dengan hidayah-Nya".

Selesai taraweh, aku ma bebeng nyari kakak ditempat kita semula berpisah. Tapi ternyata kakak udah nunggu didepan masjid, ditempat jama'ah laki-laki. Qta istirahat disitu, berfoto, sambil ngabisin camilan dan ngobrol2 tentang apa2 yang kita saksikan waktu pelaksanaan sholat tadi. Dan dengan gaya2 kakak yang lucu, sedikit ngilangin capek yang qta rasa ;).
Belum ilang capek yang kita rasakan, ternyata kita harus ninggalin tempat karna petugas mo bersiin tempatnya. Kakak ngajak kita nyari manisan kuskusy. Tapi sayang, aku ma bebeng kurang begitu suka ma kuskusy, manis banget seh!!*namanya juga manisan*.

Manisan ga abis, kita nerusin perjalanan. Rencananya qta mo i'tikaf di masjid Azhar. Tapi bukanya baru nanti jam setnegah satu malem. Sedang sat itu masih jam sebelas kurang. Akhirnya, waktu yang ada kita manfaatin untuk ngabadikan moment. Seperti biasa...*b'gaya* Hehehe...

Sekalian juga pengen tau lokasi sekitar masjid. Coz, keluar dari mahattah kereta metro anfaq Mar Geurgeus *klo ga salah tulisannya neh*, aku langsung ngeliat bangunan kuno yang ternyata adalah bangunan gereja kristen koptik. Kemudian disampingnya ada bangunan entah setengah jadi ato emang reruntuhan, yang aku juga nggak tau itu bangunan apa. Dan dibalik gerbang ada gedung museum koptik (Mathaf Qibtiyah).

Pulang dari 'Amr bin 'Ash, qta ngelanjutin perjalanan ke masjid Al Azhar. Melalui perjalanan yang penuh perjuangan *hallah*, akhirnya qta sampai di masjid azhar sekitar jam dua dini hari. Ambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud berjama'ah sampai jam tiga.
Istirahat setengah jam, jam setengah empat qta sahur bareng dihalaman masjid. Masuk waktu sholat subuh, qta berjama'ah. Selesai berjama'ah, sesaat aku mengistirahatkan badan ma bebeng sambil nunggu jam enam pagi. Coz, bis baru ada pada jam segitu.

Setengah delapan pagi aku baru sampai lagi di hay sabi'. Blue House tercinta. Bersih2 badan, trus istirahat. Hhhmmm,,,perjalanan malam yang penuh dengan nafas religi. Semoga malam itu bukan awal sekaligus akhir dari seluruh totalitas ibadahku padaMu ya Rabb...tapi jadikan malam itu sebagai awal sebuah jalan untuk dapat menyerahkan diriku sepenuhnya, penghambaanku kepada sang maha dimaha.

Tidak ada komentar: