12/27/2007

Kok wes tuek yooo!!!

Hiks...antara bahagia dan susah. Nyampur dech...28 Desember 2007 ini usiaku genap 23 taun. Jumlah umur yang terbilang banyak di saat aku masih menduduki bangku kuliah tingkat pertama. Teman-temanku yang seusiaku mungkin saat ini udah banyak yang punya momongan. Atau kalo dia ngelanjutin study, pasti udah masuk jenjang magister atau pasca sarjana.

Kalo diliat dari perjalanan studyku sih, aku memang tergolong paling lambat. Pendidikan MI dan MTs aku jalani dalam waktu yang normal, MI 6 taun dan MTs 3 taun. Prestasi akademikku pun bisa dibilang di atas rata-rata. Selepas Mts aku masuk sekolah dengan sistem pendidikan 75% salaf dan 25% umum. Test masuknya pun berbeda, bukan hanya sekedar test masuk formalitas biasa. Madrasah Mu'allimin Mu'allimat Atas 6 tahun Tambakberas Jombang memang memiliki program dengan jenjang pendidikan 6 taun. Terlepas dari calon murid lulusan mana, jika dia mampu lolos test untuk masuk di kelas yang dia inginkan, maka bisa diterima.

Seperti halnya aku, dengan modal ilmu yang kudapat dari pesantren sebelumnya (MTsA Darussalam Blokagung Banyuwangi) aku bisa diterima dikelas II MMA. Dan rata-rata lulusan MTs memang banyak yang diterima di kelas II, ukuran standar untuk lulusan MTs. Sedang yang diterima dikelas III hanya beberapa.

Pendidikan 5 taun yang harus kutempuh di MMA berjalan lancar, meski prestasi akademikku bisa dibilang standar (hanya masuk peringkat 20 dari 47 murid) namun juga tidak mengecewakan. Menempuh pendidikan lancar di MMA adalah sebuah kebanggaan dan prestasi tersendiri. Karna tak jarang pula banyak rekan-rekan yang satu angkatan tinggal kelas. Bisa dibilang, sistem kenaikan kelas di MMA hampir sama dengan di Al Azhar. Tiap taun bisa dipastikan ada yang harus jadi korban tinggal kelas. Karna memang penyeleksian kenaikan kelas di sana sangat ketat.

Memang menjadi nilai plus aku bisa menyelesaikan pendidikan di MMA dengan lancar, namun jika dibandingkan dengan rekan-rekanku yang mengikuti sistem pendidikan biasa, aku tertinggal 2 taun. Karna aku diterima dikelas II, itu berarti aku kembali menduduki bangku MTs kelas II.
Ni temen2 MMAku seangkatan yang juga ngelanjutin study di Al Azhar University, tapi mereka berangkat setaun lebih awal dari aku.
Yang ini pasukan cowoknya, angkatanku juga. Ada dua orang yg bareng aku berangkatnya.*kurang dua orang yg ga ikutan foto*

Selepas MMA ada beberapa tawaran yang di ajukan ortu untuk melanjutkan jenjang pendidikan. Awalnya aku mengajukan melanjutkan kuliah di Jogja, namun ternyata di tolak dengan beberapa alasan. Tawaranku ditolak, maka aku serahkan keputusan sepenuhnya pada ortu. Beliau mengusulkan agar aku melanjutkan sekolah di salah satu universitas di Banyuwangi saja. Dengan pertimbangan aku bisa sambil bantu-bantu atau paling tidak dapat memanfaatkan ilmu yang sudah kudapat di bangku MMA.

Namun ternyata, tawaran itu digagalkan lagi karna jam kuliahnya dari siang sampek malem. Padahal pada jam-jam itu aku dibutuhkan dirumah. Akhirnya pilihan diserahkan kembali padaku tapi hanya dengan dua alternatif. Ke Jember atau Malang. Dan pilihanku jatuh ke Malang. Dengan beberapa pesanan jurusan yang di inginkan ortu aku memilih Universitas Negeri Malang untuk SPMB dan UIN Malang sebagai alternatif lainnya. Dengan memilih jurusan yang telah dipesan ortu pula (PBA) aku menjalani test di Malang.

Selesai menjalani test, aku balik ke Banyuwangi, kembali menjalani aktifitas dirumah. Nah...saat penantian pengumuman hasil test Univ Malang, tiba-tiba ortu nawarin aku untuk ngelanjutin kuliah ke luar negeri alias ke Egypt. Ditawarin gitu sapa yang nggak mau. Waktu awal aku kelas akhir di MMA, aku pernah ngajuin ke ortu keinginan kuliah di Egypt. Tapi ortuku diem aja nggak nanggepin, kesimpulanku sih nggak diizinin. Jadinya aku nggak ngasih keterangan lagi tentang gimana kuliah di Egypt itu. Tapi setelah dapet tawaran itu, ganti aku yang ngerasa nggak yakin. Bisa nggak ya aku belajar dinegeri nun jauh disana. Yang jelas beda budaya dan bahasa. Berbagai cara aku lakuin agar aku bisa ngeyakinin diri sendiri kalo aku bisa. Termasuk juga keluarga. Ahh...kayaknya dah bosen aku cerita bagian hidupku yang ini. Intinya aku jadi berangkat kuliah ke Egypt tapi nggak bisa taun itu juga. Aku berangkat taun selanjutnya. Mmmhhh...masa pendidikanku nambah setaun telatnya kan??!! Genap 3 taun.

Menjalani study di Egypt, taun pertama aku ngerasa nggak mampu dan akhirnya ngelewati taun pertama tanpa usaha yang berarti. Hasilnya...tentu saja aku harus ngulang beberapa maddah. Taun kedua aku bener2 berusaha semaksimal mungkin agar bisa nutupi kecerobohanku di taun pertama, tapi ternyata hasilnya cukup menjadi hukuman buatku yang pemalas. Udah tau nggak mampu nggak mau usaha. Yaaahh...akhirnya aku harus nerima hukuman dengan mengulang lagi alias nggak lulus lagi.

Genap 6 taun aku menunda proses studyku, meski yang 2 taun memang untuk mengikuti aturan. Dan kini di usiaku yang genap 23, seharusnya aku sudah berada ditempat dimana aku sudah bisa mengabdi, berkarya untuk masyarakat yang turut mensuportku dengan do'a.

Maafkan aku yang telah mengecewakan kalian smua. Jika di taun yang akan datang aku masih tak mampu membuat perubahan yang berarti, maka tak tau lagi aku harus bagaimana menghadapi kalian smua.

Tidak ada komentar: